Mukadimah 3

Mukadimah 3
Paradigma Pembangunan Sosial, dalam dua-tiga dekade terakhir terus mencuri perhatian para pengelola negara. Ciri penting dari paradigma ’baru’ ini adalah menempatkan manusia sebagai pusat (tujuan akhir) dan aktivitas pembangunan dan bukan hanya sebagai objek atau alat. Tujuan tertinggi dari pembangunan adalah tercapainya human developmen atau Pembangunan sumber daya manusia (Wirutomo, 2022). Hal ini bermakna bahwa energi Pembangunan, juga perlu diarahkan pada program edukasi bagi penduduk bangsa agar menjadi lebih pintar dan memiliki kapabilitas yang lebih baik dalam membangun dirinya dan keluarganya.

Pada konteks negara, anak-anak hari ini adalah calon generasi penerus masa depan. Maka segala upaya untuk mengasuh dan membesarkannya adalah investasi. Segala usaha untuk menghadirkan ekosistem yang kondusif untuk pengembangan potensinya adalah hal yang penting dan wajib menjadi arus utama. Kehilangan momentum atau fokus dalam perkara ini, dapat menimbulkan kehilangan ataupun kerugian besar bagi negara. Kuantitas demografi yang seharusnya dapat menjadi bonus, dapat berubah menjadi beban keluarga, masyarakat dan negara.

Maka, sebagai bagian integral dari pembangunan sosial, isu pengasuhan anak dalam keluarga adalah krusial dalam membangun generasi. Momentum kemerdekaan ini, adalah saat yang tepat merancang lebih detail program edukasi bagi orang tua dan calon orang tua. Tujuan utamanya, adalah tentu untuk meningkatkan kapasitas pengasuhan, sehingga mampu memberikan pengasuhan yang semakin baik bagi anak-anak mereka.