Momentum Perbaikan Bangsa dari dalam Jiwa

Momentum Perbaikan Bangsa dari dalam Jiwa
Momentum Perbaikan Bangsa dari Dalam Jiwa

“Bangsa yang kuat bukan hanya dibangun oleh regulasi dan infrastruktur, tetapi oleh ruh yang hidup, akal yang terlatih, hati yang bersih, dan nafs yang terkendali.”

Di tengah demonstrasi dan tuntutan publik, kita diingatkan: warga negara bukan sekadar sumber daya manusia. Mereka adalah kolektivitas jiwa—ruh yang mendamba kebaikan, ‘aql yang berpikir jernih, qalb yang menginginkan keadilan, dan nafs yang ingin diarahkan menuju maslahat bersama.

Kapabilitas Spiritual bukan sekadar konsep. Ia adalah jalan membangun bangsa dari dalam:

Rūḥ: dorongan ilahiah untuk berbuat baik dan mencari makna.

‘Aql: akal logis dan kritis yang tumbuh lewat latihan dan pendidikan.

Qalb: hati nurani yang menjadi pusat niat dan keadilan.

Nafs: dorongan diri yang perlu diarahkan menuju maslahat kolektif.

Demonstrasi bukan sekadar ekspresi politik. Ia adalah gema ruhani yang menuntut keadilan dan perubahan. Dengarkan dengan qalb, analisis dengan ‘aql, dan arahkan dengan nafs yang terlatih.

Inilah saatnya negara melihat rakyat sebagai jiwa-jiwa yang ingin tumbuh, bukan sekadar angka statistik.

Baca selengkapnya di Kompasiana: Kapabilitas Spiritual dan Demonstrasi: Momentum Perbaikan Bangsa dari dalam Jiwa